π‡π”πŠπ”πŒ 𝐒𝐇𝐀𝐋𝐀𝐓 π‰π”πŒ'𝐀𝐓 ππ€π†πˆ π–π€ππˆπ“π€

 ✍️ π‡π”πŠπ”πŒ 𝐒𝐇𝐀𝐋𝐀𝐓 π‰π”πŒ'𝐀𝐓 ππ€π†πˆ π–π€ππˆπ“π€

Berdasarkan hadits thoriq Bin Syihab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


Ψ§Ω„ْΨ¬ُΩ…ُΨΉَΨ©ُ Ψ­َΩ‚ٌّ وَΨ§Ψ¬ِΨ¨ٌ ΨΉَΩ„َΩ‰ ΩƒُΩ„ِّ Ω…ُΨ³ْΩ„ِΩ…ٍ فِي Ψ¬َΩ…َΨ§ΨΉَΨ©ٍ Ψ₯ِΩ„Ψ§َّ Ψ£َΨ±ْΨ¨َΨΉَΨ©ً ΨΉَΨ¨ْΨ―ٌ Ω…َΩ…ْΩ„ُΩˆΩƒٌ Ψ£َوِ Ψ§Ω…ْΨ±َΨ£َΨ©ٌ Ψ£َوْ Ψ΅َΨ¨ِΩ‰ٌّ Ψ£َوْ Ω…َΨ±ِيآٌ


“(Shalat) Jum’at adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim dalam jama’ah kecuali bagi empat orang: budak yang dimiliki, wanita, anak kecil dan orang yang sakit.”(HR. Abu Daud no. 1067, dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani) 


Begitu juga berdasarkan ijma’ para ulama, di antaranya:

– Ibnul Mundzir: “Mereka (para ulama) sepakat tidak (wajib) shalat jum’at untuk wanita.” (Al-Ijma’ Hal. 40) 

– Al-Khotthoby: “Fuqaha telah sepakat bahwa para wanita tidak (wajib) shalat jum’at.” (Ma’alimus Sunan 1/243) 

– Ibnu Batthol: “Mereka (para Ulama) sepakat bahwa shalat jum’at tidak wajib bagi para wanita.” (Syarhu Shohihil Bukhory, Ibnu Batthol) 

– Ibnu Qudamah: “Adapun wanita, maka tidak ada perselisihan bahwa tidak (wajib) jum’at baginya.” (Al-Mughni Libni Qudamah 2/250) 

Ψ¨Ψ§Ψ±Ωƒ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΩΩŠΩƒΩ…

____